JEJAK KAKI DI PANTAI

Hiburan saat berlibur ke pantai tentu tidak lepas dari bermain pasir dan sesekali bermain air laut. Begitu juga yang saya lakukan saat liburan  ke Anyer beberapa waktu lalu. Pagi hari saya dan putri tercinta, Odetta sudah asyik bercengkeraman. Odetta tampak asyik berlari-lari di pantai dan meninggalkan jejak kaki di atas pasir. Namun beberapa detik kemudian, datanglah ombak menyapu jejak kaki Odetta sehingga hampir tidak terlihat lagi. Beberapa saat kemudian, Odetta kembali berlari-lari lagi dan kembali ombak menghapus jejak kakinya.

JEJAK KAKI DI PANTAI

Mengibaratkan jejak kaki dan ombak di atas, saya ingin mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Ibaratkan jejak kaki di pasir adalah hal-hal negatif yang tidak dapat kita pungkiri sering muncul dalam pikiran kita sehari-hari. Sedangkan ombak adalah kemampuan kita mengatasi atau menghapus pikiran negatif tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali pikiran kita disinggahi hal-hal negatif yang pangkal masalahnya adalah ketidakmampuan kita melakukan hal-hal yang telah berhasil dilakukan orang lain.Melihat keberhasilan orang lain, manusia cenderung iri lalu berkomentar miring. Orang-orang seperti ini ingin sukses gampang tanpa berjerih payah, dalam waktu singkat. Saat itulah kita memerlukan "ombak" untuk menghapus pikiran negatif tersebut. Kita coba melihat kenapa orang tersebut bisa sukses. Apakah kesuksesan itu datang dengan tiba-tiba ? Jawabnya tentu tidak.

Mahalnya pengorbanan, kerja keras, semangat, disiplin, dan kesusahan harus mereka bayar. Jika Anda tidak menghadirkan "ombak" dalam kehidupan Anda, maka semua hal negatif tentu akan terus berada di dalam pikiran Anda, dan itu akan membuat Anda tidak bisa maju, tidak akan mempunyai mental positif thinking. Menurut Hingdranata Nikolay jika begitu bangun pagi, pikiran Anda diisi dengan berbagai sampah, jejali lagi sepanjang hari Anda dengan berbagai sampah, maka Andapun akan memikirkan dan berperilaku sampah. Karena Anda memasukkan sampah, keluarnya sampah. Loyolah Anda. Sesuai dengan singkatan GIGOLO, " Garbage In, Garbage Out, Loyo ".  Solusinya maka Anda harus membanjiri pikiran Anda dengan berbagai hal bermanfaat setiap hari. Isi pikiran Anda dengan hal-hal membahagiakan, memberi energi dan antusiasme untuk mencapai apa yang Anda inginkan.
Untuk meningkatkan sikap positif ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Anda harus memberi "makan" pikiran Anda secara teratur dengan bacaan yang baik dan dapat membangkitkan sikap positif. Selain itu Anda juga harus jeli memilih tontonan yang dapat menambah pengetahuan.
  • Mulailah mencoba membuat target harian yang dapat dicapai. Pencapaian-pencapaian sederhana yang positif akan membantu Anda mengembangkan pola berpikir positif.
  • Mungkin Anda pernah mendapat penghargaan atas prestasi Anda? Moment kemenangan tersebut dapat Anda abadikan di bingkai foto, di jadikan profile picture BlackBerry atau di pasang di dinding rumah. Semua untuk mengingatkan Anda untuk terus mengulang prestasi tersebut sehingga pikiran positif  akan memenuhi hari-hari Anda.

Artikel oleh : Timoteus Talip (Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)


You are here: Home Articles Chef Talip JEJAK KAKI DI PANTAI