Chef Talip Mencari Motivator Terbaik di Indonesia? Haryanto Kandani merupakan motivator terbaik, Achievement Motivator, Personal Coach dan Self Improvement Trainer /artikel/chef-talip/feed/atom.html 2018-10-18T23:23:00+00:00 Joomla! - Open Source Content Management KOKOH 2011-09-12T08:36:01+00:00 2011-09-12T08:36:01+00:00 /chef-talip/kokoh.html <div class="feed-description"><p></p><p>Jika Anda mendengar kata KOKOH apa yang ada di benak Anda? Ya, kokoh adalah kuat, tegar, tahan uji, bisa mengatasi masalah, tabah, tidak mudah menyerah. Semuanya benar dan itu adalah ciri-ciri seorang pemenang.</p><p>Pernahkah Anda berlibur ke pantai? Menyaksikan karang-karang yang kokoh dihantam deburan ombak bergelombang dan bertubi-tubi? Karang tersebut tetap kokoh.</p><p>Bagi saya, KOKOH itu mempunyai arti tersendiri yaitu Komitmen, Konsisten, Harus. Banyak orang mempunyai komitmen tapi tidak konsisten dilakukannya. Contoh sederhana Anda mempunyai komitmen untuk menurunkan berat badan. Anda ikut fitness, berolah raga. Tapi apakah Anda konsisten melakukannya Lalu apakah Anda juga mengontrol pola makan, pola hidup Anda? Kebanyakan orang hanya awal-awalnya saja semangat menjalankannya, lalu mulai malas dan tidak konsisten lagi. Betapa sulitnya menjalankan KOKOH tersebut namun jika Anda mempunyai tekad yang bulat pasti dapat dilakukan.</p><p>Contoh nyata adalah saya sendiri. Bagaimana kisahnya? Sebagai penulis 4 buku, saya juga sering menulis di blog saya <a href="http://www.timoteustalip.com" mce_href="http://www.timoteustalip.com">www.timoteustalip.com</a> sejak Mei 2010. Dulu saya tidak mempunyai waktu yang pasti untuk memostingnya, sehari bisa 3 kali, dengan waktu yang tidak pasti. Disaat muncul ide saya langsung memosting, jika tidak ada ide atau sedang malas maka bisa 3 hari sekali baru memosting, bahkan kadang hanya seminggu sekali. Sejak 11 April 2011, saya bertekad untuk KOKOH dengan memosting setiap hari sekitar jam 5.00 setiap hari kerja saya memosting "Salad" ala Chef Talip dan membroadcastnya ke teman-teman Blackberry . Dengan semangat KOKOH maka setiap hari saya semangat melakukannya sehingga banyak teman-teman yang mengatakan setiap pagi dibangunkan oleh Ping BBM saya, setiap pagi jika ada Ping jam 5.00 an maka itu dari saya dan banyak yang merasakan banyak manfaatnya.</p><p>Kenapa disebut "Salad" ala Chef Talip?<br />Salad adalah makanan pembuka yang lezat, sehat dan bergizi terdiri dari macam-macam sayuran segar. "Salad" ala Chef Talip adalah untuk membuka hari teman-teman agar disetiap awal hari, diawali dengan hal-hal positif. "Salad" ala Chef Talip berisi motivasi, inspirasi yang saya dengar, saya lihat dan saya rasakan. Setiap hari kerja pasti saya mengirimkan "salad" tersebut bahkan disaat saya cutipun, tetap mengirimkannya. Saat saya cuti, tapi orang lain bekerja maka tetap saya kirim. Saya sudah berkomitmen, harus konsisten melakukannya. Kadang mata masih mengantuk, kadang jemari masih kaku untuk mengetik, tapi jika ingat KOKOH maka saya taklukkan rasa malas itu.</p><p>Di Sabtu malam saya juga mengirim "Dessert" ala Chef Talip. Dessert adalah makanan penutup dan artikel saya adalah untuk menutup kegiatan seminggu yang penuh makna. Ada yang bertanya kenapa harus ada kata Chef? Sejak menulis buku "Sop Kambing" ala Chef Talip, banyak teman-teman memanggil saya dengan chef, dan saya menikmatinya. Chef itu sebenarnya seorang jago masak. Dia mahir mengolah bahan baku menjadi masakan yang enak. Sedangkan Chef Talip mempunyai kepiawaian meramu kata-kata menjadi kalimat dan artikel yang enak dibaca.</p><p>Selain itu CHEF juga mempunyai singkatan Cara Hidup Enak dan Fantastik. Bagaimana caranya? Dengan banyak membaca buku-buku motivasi, membaca blog saya, membeli buku-buku saya. Karena semua royalti buku-buku karya Chef Talip, 100 % disumbangkan untuk kegiatan sosial. Dengan membeli buku saya maka Anda ikut berbuat kebaikan dan menjadikan hidup yang seimbang.</p><p>CHEF versi lain adalah Champion Has Enthusiasm and Foundation. Seorang pemenang harus mempunyai antusias yang tinggi dan landasan yang kuat untuk meraih impiannya. F juga bisa diartikan Focus karena dengan adanya fokus maka tujuan hidup kita akan lebih cepat tercapai.</p><p>Teringat akan batu karang yang kokoh menghadapi terjangan ombak maka seorang pemenang sejati juga harus kokoh menghadapi segala masalah dan tantangan. Semoga tag line KOKOH Chef Talip dapat menginspirasi Anda semua untuk berbuat yang lebih luar biasa agar bisa menuju level berikutnya, level kesuksesan yang luar biasa.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p><p></p></div> <div class="feed-description"><p></p><p>Jika Anda mendengar kata KOKOH apa yang ada di benak Anda? Ya, kokoh adalah kuat, tegar, tahan uji, bisa mengatasi masalah, tabah, tidak mudah menyerah. Semuanya benar dan itu adalah ciri-ciri seorang pemenang.</p><p>Pernahkah Anda berlibur ke pantai? Menyaksikan karang-karang yang kokoh dihantam deburan ombak bergelombang dan bertubi-tubi? Karang tersebut tetap kokoh.</p><p>Bagi saya, KOKOH itu mempunyai arti tersendiri yaitu Komitmen, Konsisten, Harus. Banyak orang mempunyai komitmen tapi tidak konsisten dilakukannya. Contoh sederhana Anda mempunyai komitmen untuk menurunkan berat badan. Anda ikut fitness, berolah raga. Tapi apakah Anda konsisten melakukannya Lalu apakah Anda juga mengontrol pola makan, pola hidup Anda? Kebanyakan orang hanya awal-awalnya saja semangat menjalankannya, lalu mulai malas dan tidak konsisten lagi. Betapa sulitnya menjalankan KOKOH tersebut namun jika Anda mempunyai tekad yang bulat pasti dapat dilakukan.</p><p>Contoh nyata adalah saya sendiri. Bagaimana kisahnya? Sebagai penulis 4 buku, saya juga sering menulis di blog saya <a href="http://www.timoteustalip.com" mce_href="http://www.timoteustalip.com">www.timoteustalip.com</a> sejak Mei 2010. Dulu saya tidak mempunyai waktu yang pasti untuk memostingnya, sehari bisa 3 kali, dengan waktu yang tidak pasti. Disaat muncul ide saya langsung memosting, jika tidak ada ide atau sedang malas maka bisa 3 hari sekali baru memosting, bahkan kadang hanya seminggu sekali. Sejak 11 April 2011, saya bertekad untuk KOKOH dengan memosting setiap hari sekitar jam 5.00 setiap hari kerja saya memosting "Salad" ala Chef Talip dan membroadcastnya ke teman-teman Blackberry . Dengan semangat KOKOH maka setiap hari saya semangat melakukannya sehingga banyak teman-teman yang mengatakan setiap pagi dibangunkan oleh Ping BBM saya, setiap pagi jika ada Ping jam 5.00 an maka itu dari saya dan banyak yang merasakan banyak manfaatnya.</p><p>Kenapa disebut "Salad" ala Chef Talip?<br />Salad adalah makanan pembuka yang lezat, sehat dan bergizi terdiri dari macam-macam sayuran segar. "Salad" ala Chef Talip adalah untuk membuka hari teman-teman agar disetiap awal hari, diawali dengan hal-hal positif. "Salad" ala Chef Talip berisi motivasi, inspirasi yang saya dengar, saya lihat dan saya rasakan. Setiap hari kerja pasti saya mengirimkan "salad" tersebut bahkan disaat saya cutipun, tetap mengirimkannya. Saat saya cuti, tapi orang lain bekerja maka tetap saya kirim. Saya sudah berkomitmen, harus konsisten melakukannya. Kadang mata masih mengantuk, kadang jemari masih kaku untuk mengetik, tapi jika ingat KOKOH maka saya taklukkan rasa malas itu.</p><p>Di Sabtu malam saya juga mengirim "Dessert" ala Chef Talip. Dessert adalah makanan penutup dan artikel saya adalah untuk menutup kegiatan seminggu yang penuh makna. Ada yang bertanya kenapa harus ada kata Chef? Sejak menulis buku "Sop Kambing" ala Chef Talip, banyak teman-teman memanggil saya dengan chef, dan saya menikmatinya. Chef itu sebenarnya seorang jago masak. Dia mahir mengolah bahan baku menjadi masakan yang enak. Sedangkan Chef Talip mempunyai kepiawaian meramu kata-kata menjadi kalimat dan artikel yang enak dibaca.</p><p>Selain itu CHEF juga mempunyai singkatan Cara Hidup Enak dan Fantastik. Bagaimana caranya? Dengan banyak membaca buku-buku motivasi, membaca blog saya, membeli buku-buku saya. Karena semua royalti buku-buku karya Chef Talip, 100 % disumbangkan untuk kegiatan sosial. Dengan membeli buku saya maka Anda ikut berbuat kebaikan dan menjadikan hidup yang seimbang.</p><p>CHEF versi lain adalah Champion Has Enthusiasm and Foundation. Seorang pemenang harus mempunyai antusias yang tinggi dan landasan yang kuat untuk meraih impiannya. F juga bisa diartikan Focus karena dengan adanya fokus maka tujuan hidup kita akan lebih cepat tercapai.</p><p>Teringat akan batu karang yang kokoh menghadapi terjangan ombak maka seorang pemenang sejati juga harus kokoh menghadapi segala masalah dan tantangan. Semoga tag line KOKOH Chef Talip dapat menginspirasi Anda semua untuk berbuat yang lebih luar biasa agar bisa menuju level berikutnya, level kesuksesan yang luar biasa.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p><p></p></div> POINT POSITIF VS POINT NEGATIF 2011-08-09T07:28:13+00:00 2011-08-09T07:28:13+00:00 /chef-talip/point-positif-vs-point-negatif.html <div class="feed-description"><p>Suatu siang saya mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, Point2000 di bilangan Roxy Mas, Jakarta Pusat. Saya menemukan sesuatu yang menarik terpampang di tempat strategis tentang sebuah coorporate value yaitu POINT yang &nbsp;ternyata mempunyai arti sangat bagus. P = professionalism, O = optimism, I = integrity, N = net working dan T = team work. &nbsp;Menurut sang pemilik Herson Thanos, dengan coorporate value tersebut diharapkan para manajemen dan seluruh karyawan dapat menjalankannya. Memang implementasinya tidaklah semudah membacanya. Setiap orang, termasuk Anda dalam bekerja harus melakukannya secara profesional. Dan untuk membuat Anda bekerja secara profesional &nbsp;maka Anda harus mempunyai sifat yang optimis. Sikap optimis sangat diperlukan agar setiap orang bekerja secara maksimal. Integritas seseorang diukur dengan perilaku sehari-hari seperti absensi, kejujuran, etos kerja dan sebagainya. Jika setiap orang mempunyai integritas yang baik maka mereka akan menjunjung tinggi nama baik dan tujuan perusahaan. Sedangkan networking atau jaringan diperlukan untuk memperluas bisnis perusahaan agar mudah untuk memasarkan produk dan menjangkau pasar yang lebih luas. Yang sangat penting adalah team work, &nbsp;karena &nbsp;POIN jika tidak ada T maka tidak akan menjadi POINT. Penjabarannya adalah &nbsp;jika tidak ada kerja sama yang baik sebagai satu team, sehebat apapun ke empat unsur tadi tidak akan bermanfaat.</p><p>Tadi sudah diceritakan POINT Positif yang semuanya menunjukkan ciri-ciri achiever. Dasar seorang penulis, maka saya iseng membuat lawannya atau mediocre. &nbsp;Ternyata setelah berpikir dan mencari yang tepat, akhirnya saya menemukan juga. POINT mediocre sebagai berikut, P= pessimism, O = opportunist, I = inconsistent , N = negative thinking dan T = trouble maker. Jika di perusahaan banyak orang yang pesimis, tidak konsisten , pembuat onar dan selalu berpikiran negatif maka dapat dibayangkan perusahaan itu akan jalan di tempat. Sedangkan orang yang opportunist adalah orang yang selalu mencari kesempatan dari situasi tertentu untuk keuntungannya sendiri. Tipe orang ini sangat berbahaya karena bisa menjadi musuh dalam selimut maupun sebagai provokator. Sebuah perusahaan tidak akan bisa berkembang jika banyak karyawannya yang berperilaku POINT negatif. Mereka adalah para karyawan bermental mediocre. Jika tidak segera dibenahi maka secara perlahan akan menurunkan kinerja perusahaan dan mungkin saja perusahaan tersebut akan makin terpuruk.</p><p>Bagaimana dengan Anda? Apakah &nbsp;Anda seperti POINT Positif? Jika ya, berarti Anda telah menjadi seorang achiever, teruskan dan yakinlah selangkah lagi Anda akan meraih banyak keberhasilan. Tapi bagi Anda yang berperilaku POINT negatif, segera perbaiki sebelum manajeman perusahaan Anda menyadari dan menjatuhkan hukuman kepada Anda.</p><p>"Perusahaan telah membayar harga yang mahal kepada kita, sekarang buktikan Anda menjadi POINT positif, dan bukan sebagai POINT negatif".</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> <div class="feed-description"><p>Suatu siang saya mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, Point2000 di bilangan Roxy Mas, Jakarta Pusat. Saya menemukan sesuatu yang menarik terpampang di tempat strategis tentang sebuah coorporate value yaitu POINT yang &nbsp;ternyata mempunyai arti sangat bagus. P = professionalism, O = optimism, I = integrity, N = net working dan T = team work. &nbsp;Menurut sang pemilik Herson Thanos, dengan coorporate value tersebut diharapkan para manajemen dan seluruh karyawan dapat menjalankannya. Memang implementasinya tidaklah semudah membacanya. Setiap orang, termasuk Anda dalam bekerja harus melakukannya secara profesional. Dan untuk membuat Anda bekerja secara profesional &nbsp;maka Anda harus mempunyai sifat yang optimis. Sikap optimis sangat diperlukan agar setiap orang bekerja secara maksimal. Integritas seseorang diukur dengan perilaku sehari-hari seperti absensi, kejujuran, etos kerja dan sebagainya. Jika setiap orang mempunyai integritas yang baik maka mereka akan menjunjung tinggi nama baik dan tujuan perusahaan. Sedangkan networking atau jaringan diperlukan untuk memperluas bisnis perusahaan agar mudah untuk memasarkan produk dan menjangkau pasar yang lebih luas. Yang sangat penting adalah team work, &nbsp;karena &nbsp;POIN jika tidak ada T maka tidak akan menjadi POINT. Penjabarannya adalah &nbsp;jika tidak ada kerja sama yang baik sebagai satu team, sehebat apapun ke empat unsur tadi tidak akan bermanfaat.</p><p>Tadi sudah diceritakan POINT Positif yang semuanya menunjukkan ciri-ciri achiever. Dasar seorang penulis, maka saya iseng membuat lawannya atau mediocre. &nbsp;Ternyata setelah berpikir dan mencari yang tepat, akhirnya saya menemukan juga. POINT mediocre sebagai berikut, P= pessimism, O = opportunist, I = inconsistent , N = negative thinking dan T = trouble maker. Jika di perusahaan banyak orang yang pesimis, tidak konsisten , pembuat onar dan selalu berpikiran negatif maka dapat dibayangkan perusahaan itu akan jalan di tempat. Sedangkan orang yang opportunist adalah orang yang selalu mencari kesempatan dari situasi tertentu untuk keuntungannya sendiri. Tipe orang ini sangat berbahaya karena bisa menjadi musuh dalam selimut maupun sebagai provokator. Sebuah perusahaan tidak akan bisa berkembang jika banyak karyawannya yang berperilaku POINT negatif. Mereka adalah para karyawan bermental mediocre. Jika tidak segera dibenahi maka secara perlahan akan menurunkan kinerja perusahaan dan mungkin saja perusahaan tersebut akan makin terpuruk.</p><p>Bagaimana dengan Anda? Apakah &nbsp;Anda seperti POINT Positif? Jika ya, berarti Anda telah menjadi seorang achiever, teruskan dan yakinlah selangkah lagi Anda akan meraih banyak keberhasilan. Tapi bagi Anda yang berperilaku POINT negatif, segera perbaiki sebelum manajeman perusahaan Anda menyadari dan menjatuhkan hukuman kepada Anda.</p><p>"Perusahaan telah membayar harga yang mahal kepada kita, sekarang buktikan Anda menjadi POINT positif, dan bukan sebagai POINT negatif".</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> INI BUKAN TUGASKU 2011-07-11T04:58:54+00:00 2011-07-11T04:58:54+00:00 /chef-talip/ini-bukan-tugasku.html <div class="feed-description"><p>Saat mengadakan acara di sebuah rumah makan saya mengalami peristiwa yang unik tapi menyebalkan. Setelah kami selesai makan, akan melanjutkan dengan sebuah acara diskusi. Melihat meja yang berantakan, saya meminta salah seorang pelayan untuk membersihkannya. Apa yang dikatakan dia?. "Nanti saya panggil teman yang di bagian kebersihan, karena tugas saya hanya menerima pesanan makanan". Wow jawaban yang luar biasa mencengangkan. Di sebuah rumah makan saja ada spesialis pekerjaan, padahal apa sih sulitnya mengangkat piring-piring kotor.</p><p>Itu cerita tentang pelayanan di rumah makan. Bagaimana dengan Anda? Peristiwa saling lempar tanggung jawab dan kesalahan sering terjadi di lingkungan pekerjaan kita. Jika ada nasabah complain dan kebetulan salah telpon, maka sering kali kita menjawab ini bukan di unit saya, saya tidak tahu siapa yang harus menangani, lain kali jangan telpon saya lagi. Jawaban yang tidak simpatik tersebut tentu saja akan mengecewakan nasabah. Apa yang seharusnya Anda lakukan? Kuncinya sebenarnya mudah saja yaitu mendengarkan keluhan nasabah, semaksimal mungkin membantu menjawabnya. Jika memang bukan di unit kerjanya, berikan solusi dengan menghubungi unit terkait. Jelaskan dulu ke unit terkait secara singkat agar nasabah tidak perlu mengulang secara panjang lebar.</p><p>Kembali kepada cerita di rumah makan tadi, saat saya complain, kenapa dia tidak mau membereskan piring kotor dan harus menunggu petugas kebersihan, maka si pelayan menjadi serba salah. Akhirnya dia memanggil petugas kebersihan dan bersama-sama membersihkannya. Apakah Anda perlu "ditegur", "diomeli" nasabah baru melakukan tugas dengan baik?. Sebagai profesional tentu saja kita tidak perlu mendapat teguran, baru bekerja dengan baik karena perusahaan membayar Anda untuk bekerja semaksimal mungkin, salah satunya dengan melayani nasabah baik eksternal maupun internal. Melayani dengan hati adalah ungkapan yang sering di dengar tapi untuk melaksanakannya tidaklah semudah mengucapkannya. Kadangkala saat Anda melayani tapi tidak dengan tulus dan sering bergumam di dalam hati "Rese benar nih orang" atau menceritakan kekesalannya kepada teman-teman kerja.</p><p>Saya teringat kata-kata bijak seorang teman yang mengatakan jika nasabah tidak puas maka dia akan bercerita kepada teman-temannya dan mereka akan meninggalkan perusahaan Anda. Ingat kelangsungan perusahaan adalah berkat adanya nasabah.</p><p>Mungkin semboyan rumah makan padang bisa menjadi pembelajaran yaitu "Jika Anda puas beritahu teman, jika Anda tidak puas beritahu kami". Filosopi sederhana tersebut membuktikan rumah makan Padang ingin terus meningkatkan pelayanan. Jika ada pelanggan yang tidak puas maka mereka tentu saja akan mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan. Mari kita melayani dengan hati yang gembira dan tulus.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> <div class="feed-description"><p>Saat mengadakan acara di sebuah rumah makan saya mengalami peristiwa yang unik tapi menyebalkan. Setelah kami selesai makan, akan melanjutkan dengan sebuah acara diskusi. Melihat meja yang berantakan, saya meminta salah seorang pelayan untuk membersihkannya. Apa yang dikatakan dia?. "Nanti saya panggil teman yang di bagian kebersihan, karena tugas saya hanya menerima pesanan makanan". Wow jawaban yang luar biasa mencengangkan. Di sebuah rumah makan saja ada spesialis pekerjaan, padahal apa sih sulitnya mengangkat piring-piring kotor.</p><p>Itu cerita tentang pelayanan di rumah makan. Bagaimana dengan Anda? Peristiwa saling lempar tanggung jawab dan kesalahan sering terjadi di lingkungan pekerjaan kita. Jika ada nasabah complain dan kebetulan salah telpon, maka sering kali kita menjawab ini bukan di unit saya, saya tidak tahu siapa yang harus menangani, lain kali jangan telpon saya lagi. Jawaban yang tidak simpatik tersebut tentu saja akan mengecewakan nasabah. Apa yang seharusnya Anda lakukan? Kuncinya sebenarnya mudah saja yaitu mendengarkan keluhan nasabah, semaksimal mungkin membantu menjawabnya. Jika memang bukan di unit kerjanya, berikan solusi dengan menghubungi unit terkait. Jelaskan dulu ke unit terkait secara singkat agar nasabah tidak perlu mengulang secara panjang lebar.</p><p>Kembali kepada cerita di rumah makan tadi, saat saya complain, kenapa dia tidak mau membereskan piring kotor dan harus menunggu petugas kebersihan, maka si pelayan menjadi serba salah. Akhirnya dia memanggil petugas kebersihan dan bersama-sama membersihkannya. Apakah Anda perlu "ditegur", "diomeli" nasabah baru melakukan tugas dengan baik?. Sebagai profesional tentu saja kita tidak perlu mendapat teguran, baru bekerja dengan baik karena perusahaan membayar Anda untuk bekerja semaksimal mungkin, salah satunya dengan melayani nasabah baik eksternal maupun internal. Melayani dengan hati adalah ungkapan yang sering di dengar tapi untuk melaksanakannya tidaklah semudah mengucapkannya. Kadangkala saat Anda melayani tapi tidak dengan tulus dan sering bergumam di dalam hati "Rese benar nih orang" atau menceritakan kekesalannya kepada teman-teman kerja.</p><p>Saya teringat kata-kata bijak seorang teman yang mengatakan jika nasabah tidak puas maka dia akan bercerita kepada teman-temannya dan mereka akan meninggalkan perusahaan Anda. Ingat kelangsungan perusahaan adalah berkat adanya nasabah.</p><p>Mungkin semboyan rumah makan padang bisa menjadi pembelajaran yaitu "Jika Anda puas beritahu teman, jika Anda tidak puas beritahu kami". Filosopi sederhana tersebut membuktikan rumah makan Padang ingin terus meningkatkan pelayanan. Jika ada pelanggan yang tidak puas maka mereka tentu saja akan mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan. Mari kita melayani dengan hati yang gembira dan tulus.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> CEK ALIN ATAU MC DONALD? 2011-07-11T04:54:51+00:00 2011-07-11T04:54:51+00:00 /chef-talip/cek-alin-atau-mc-donald.html <div class="feed-description"><p>Saat pulang ke tanah kelahiran di Bandar Lampung beberapa saat lalu, saya menyempatkan diri makan di restoran "Alin" yang merupakan salah satu restoran favorit saya. Sang pemilik yang biasa dipanggil Cek Alin, selaku chef, selalu memasak dengan gaya kungfu sambil memainkan kuali yang sesekali mengeluarkan api. Sebuah tontonan yang menarik dan rasanya belum ada di tempat lain. Di usianya yang sudah 60 tahun, cek Alin masih piawai memainkan aksinya. Saya sempat bertanya apakah ilmu kungfu dan keahliannya itu diwariskan ke anaknya? Ternyata jawabannya cukup mencengangkan, yaitu anak-anaknya tidak ada yang tertarik mengikuti jejaknya. Lalu sampai usia berapa cek Alin akan bertahan? Bagaimana jika suatu saat cek Alin pensiun? Berarti saya tidak akan bisa menikmati pertunjukkan yang luar biasa tersebut dan tentu saja masakannya yang sangat lezat. Ya karena hidup matinya restoran ini tergantung pada seorang cek Alin.</p> <p>Saya juga sempat mengunjungi salah satu mall di Bandar Lampung dan saat makan siang, saya menghampiri MC Donald. Saat saya menikmati ayam goreng, kentang goreng dan spageti, maka apa yang saya rasakan? Rasa ke tiga makanan tersebut sama persis dengan di restoran MC Donald di Jakarta. Apa artinya? Ya, restoran MC Donald menerapkan standar yang sama dengan di seluruh outletnya. Dari cara menyapa pelanggan, menawarkan jenis-jenis makanan, rasa makanan sampai harganya adalah sama. Sebuah restoran yang bertaraf internasional tentu saja mempunyai standard operating prosedure (SOP) yang sama. Untuk menggoreng kentang, sudah ada aturannya, berapa banyak minyaknya, berapa derajat panasnya, berapa lama digorengnya dan sebagainya. Jadi siapapun karyawan MC Donald yang telah diberikan pelatihan dan memahami SOP akan bisa melakukan hal tersebut. Sehingga kelangsungan restoran tidak semata-mata tergantung pada satu orang.</p> <p>Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda bekerja di perusahaan yang sistemnya dan SOP-nya sudah tertata baik? Atau Anda bekerja sendiri? Jika Anda bekerja sendiri atau pemilik perusahaan yang berskala kecil dan belum mempunyai sistem yang terstruktur maka Anda harus bekerja lebih keras. Jika suatu saat Anda pensiun atau orang kepercayaan Anda mengundurkan diri, maka bisa saja bisnis Anda terguncang. Anda harus mempersiapkan segala sesuatunya mencari suksesi.</p> <p>Jika Anda adalah karyawan perusahaan besar yang telah mempunyai SOP yang baik, maka Anda juga harus bekerja lebih keras lagi. Mengingat persaingan kerja yang semakin ketat maka Anda harus terus meningkatkan kompetensi. Jika Anda tidak menunjukkan performa yang baik, maka mungkin saja Anda akan digeser. Dengan SOP yang sudah tertata baik, maka siapapun bisa mengerjakan apa yang selama ini Anda kerjakan. Hal lain dengan adanya SOP yang baik, maka jika Anda menuntut untuk minta naik gaji, menggertak akan pindah ke perusahaan lain dengan harapan perusahaan akan menahan Anda, maka bersiaplah menuai kekecewaan. Karena masih banyak orang lain yang bisa menggantikan Anda. Mari kita terus berkarya, meningkatkan kinerja, loyalitas dan semangat kerja agar lebih banyak kontribusi yang bisa Anda berikan kepada perusahaan tempat Anda bekerja.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> <div class="feed-description"><p>Saat pulang ke tanah kelahiran di Bandar Lampung beberapa saat lalu, saya menyempatkan diri makan di restoran "Alin" yang merupakan salah satu restoran favorit saya. Sang pemilik yang biasa dipanggil Cek Alin, selaku chef, selalu memasak dengan gaya kungfu sambil memainkan kuali yang sesekali mengeluarkan api. Sebuah tontonan yang menarik dan rasanya belum ada di tempat lain. Di usianya yang sudah 60 tahun, cek Alin masih piawai memainkan aksinya. Saya sempat bertanya apakah ilmu kungfu dan keahliannya itu diwariskan ke anaknya? Ternyata jawabannya cukup mencengangkan, yaitu anak-anaknya tidak ada yang tertarik mengikuti jejaknya. Lalu sampai usia berapa cek Alin akan bertahan? Bagaimana jika suatu saat cek Alin pensiun? Berarti saya tidak akan bisa menikmati pertunjukkan yang luar biasa tersebut dan tentu saja masakannya yang sangat lezat. Ya karena hidup matinya restoran ini tergantung pada seorang cek Alin.</p> <p>Saya juga sempat mengunjungi salah satu mall di Bandar Lampung dan saat makan siang, saya menghampiri MC Donald. Saat saya menikmati ayam goreng, kentang goreng dan spageti, maka apa yang saya rasakan? Rasa ke tiga makanan tersebut sama persis dengan di restoran MC Donald di Jakarta. Apa artinya? Ya, restoran MC Donald menerapkan standar yang sama dengan di seluruh outletnya. Dari cara menyapa pelanggan, menawarkan jenis-jenis makanan, rasa makanan sampai harganya adalah sama. Sebuah restoran yang bertaraf internasional tentu saja mempunyai standard operating prosedure (SOP) yang sama. Untuk menggoreng kentang, sudah ada aturannya, berapa banyak minyaknya, berapa derajat panasnya, berapa lama digorengnya dan sebagainya. Jadi siapapun karyawan MC Donald yang telah diberikan pelatihan dan memahami SOP akan bisa melakukan hal tersebut. Sehingga kelangsungan restoran tidak semata-mata tergantung pada satu orang.</p> <p>Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda bekerja di perusahaan yang sistemnya dan SOP-nya sudah tertata baik? Atau Anda bekerja sendiri? Jika Anda bekerja sendiri atau pemilik perusahaan yang berskala kecil dan belum mempunyai sistem yang terstruktur maka Anda harus bekerja lebih keras. Jika suatu saat Anda pensiun atau orang kepercayaan Anda mengundurkan diri, maka bisa saja bisnis Anda terguncang. Anda harus mempersiapkan segala sesuatunya mencari suksesi.</p> <p>Jika Anda adalah karyawan perusahaan besar yang telah mempunyai SOP yang baik, maka Anda juga harus bekerja lebih keras lagi. Mengingat persaingan kerja yang semakin ketat maka Anda harus terus meningkatkan kompetensi. Jika Anda tidak menunjukkan performa yang baik, maka mungkin saja Anda akan digeser. Dengan SOP yang sudah tertata baik, maka siapapun bisa mengerjakan apa yang selama ini Anda kerjakan. Hal lain dengan adanya SOP yang baik, maka jika Anda menuntut untuk minta naik gaji, menggertak akan pindah ke perusahaan lain dengan harapan perusahaan akan menahan Anda, maka bersiaplah menuai kekecewaan. Karena masih banyak orang lain yang bisa menggantikan Anda. Mari kita terus berkarya, meningkatkan kinerja, loyalitas dan semangat kerja agar lebih banyak kontribusi yang bisa Anda berikan kepada perusahaan tempat Anda bekerja.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> BECOMING HIGH ACHIEVER, SEBUAH KENYATAAN ATAU HANYA KATA-KATA BELAKA? 2011-06-20T08:10:54+00:00 2011-06-20T08:10:54+00:00 /chef-talip/becoming-high-achiever-sebuah-kenyataan-atau-hanya-kata-kata-belaka.html <div class="feed-description"><p>Saya pernah mengikuti seminar yang sangat luar biasa dengan pembicaranya salah seorang motivator terbaik di negri ini, Haryanto Kandani. Beliau juga penulis buku The ACHIEVER . Topik dalam seminar tersebut bertema Becoming High Achiever. Intinya mengajak para peserta untuk menjadi seorang achiever yaitu orang yang ingin &nbsp;mencapai lebih, berprestasi, memiliki impian dan sasaran jelas, berkeinginan kuat utuk maju, mengalahkan kesulitan untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Ironisnya cukup banyak para peserta yang tidak masuk dan lebih memilih di luar ruangan sambil melakukan hal-hal yang tidak mencerminkan seorang achiever. &nbsp;Tidak jauh beda dengan peserta di luar, yang berada dalam ruang seminarpun tidak berlalu menyimak pembicarraan sang motivator terutama yang duduk di baris belakang. Banyak yang &nbsp;asyik &nbsp;dengan BlackBerrynya, asyik berbicara dengan peserta lainnya dan memberikan komentar &nbsp;negatif terhadap topik yang sedang dibicarakan.. Topik yang seharusnya mengugah mereka untuk menjadi lebih baik akhirnya hanya menjadi kata-kata slogan belaka. &nbsp;Sangat disayangkan jika Anda berada di sebuah acara namun hati dan pikiran Anda tidak berada di sana. Sehingga apa yang disampaikan oleh pembicara sehebat apapun tidak akan hnggap di pikiran Anda. Boro-boro menjadi achiever, mereka lebih memilih menjadi pecundang. Itulah pilihan hidup, apa yang ditanam maka itu juga yang akan dituai.&nbsp;</p><p>Menurut Haryanto Kandani ada tujuh karakter yang harus dibangun di dalam diri kita sebagai seorang achiever yaitu:<br />1. <b>Keberanian</b> (<i>Courage</i>). Suatu kualitas pikiran dan tindakan yang memampukan seseorang untuk menghadapi rasa takut.<br />2. <b>Kedisiplinan</b> (<i>Discipline</i>). Kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan bukan hanya pada apa yang ingin dilakukan.<br />3. <b>Kejujuran</b> (<i>Honesty</i>). Suatu keselarasan antara pikiran, perkataan, dan tindakan yang menunjukkan kebenaran.<br />4. <b>Kebaikan</b> (<i>Kindness</i>) . Suatu kualitas dan tindakan yang menunjukkan kepedulian besar kepada orang lain dengan mengorbankan kepentingan diri sendiri.<br />5. <b>Kerendahan Hati</b> (<i>Humility</i>). Suatu sikap hati yang tidak membanggakan diri sendiri melainkan menyadari bahwa semua pencapaian adalah hasil pertolongan Tuhan.<br />6. <b>Ketekunan</b> (<i>Persistent</i>). Suatu upaya terus menerus untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan.<br />7. <b>Kegigihan</b> (<i>Perseverance</i>). Kekuatan untuk bertahan menghadapi berbagai tekanan, situasi sulit dan tantangan masalah.</p><p>Di jaman konseptual ini orang-orang kreatif sajalah yang akan lebih sukses baik secara pribadi maupun corporate. Kreatif berarti menggunakan pikiran kita untuk mendapat lebih banyak lagi yang lebih berguna dalam kehidupan yang semakin keras. Kreativitas dapat mengubah sesuatu yang biasa dan sederhana menjadi sesuatu yang tampak baru dan mengesankan hanya dengan menambahkan beberapa ide yang kreatif. Saya pernah minum es di sebuah warung yang menyajikan "es Jerman" yang berarti es JERuk MANis. &nbsp;Anda tahu Jeniper Lopez ? Nah di &nbsp;daerah Kuningan - Jawa Barat ada seorang yang kreatif membuat sirup dengan nama "Jeniper" yaitu JEruk NIpis PERas. Jika Anda ingat beberapa Tukang Bakso juga menggunakan nama BCA. Mereka bahkan membuat logo BCA yang sama dengan logo bank. Tapi BCA ini adalah singkatan dari Bakso Cak Agus dan ada juga Bakso Ceker Ayam. Itu adalah contoh-contoh kreatif sederhana yang diciptakan oleh orang-orang yang mempunyai usaha skala kecil. Kreativitas dapat menciptakan image tersendiri bagi pembuatnya. &nbsp;</p><p>Untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dalam bekerja atau berbisnis, Anda harus menyediakan waktu untuk berpikir dan menemukan tempat untuk berpikir kreatif. Sebagai penulis, saya mempunyai tempat favorit untuk berpikir, mencari ide dan menulis yaitu &nbsp;saung di halaman rumah. Waktu favorit saya biasanya Sabtu-Minggu atau hari libur, sambil menyeruput secangkir kopi kental, menyaksikan ikan-ikan berenang hilir mudik, mendengar gemericik air kolam, maka ide-ide segarpun bermunculan. Intinya setiap orang harus menyediakan waktu terlebih dahulu, lalu mencari tempat yang bisa membuat Anda secara bebas berpikir kreatif. Yakinlah akan banyak ide yang luar biasa akan muncul.&nbsp;</p><p>Jadi siapkah Anda menjadi lebih kreatif sehingga Anda siap untuk menjadi high achiever sejati?</p><p>Catatan :<br />Tulisan ini adalah salah 1 artikel dari buku karya Timoteus Talip dengan judul ANDA PECUNDANG ??? JANGAN BACA.</p><p>Artikel oleh : <b>Timoteus Talip</b> (Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p><p><br /></p></div> <div class="feed-description"><p>Saya pernah mengikuti seminar yang sangat luar biasa dengan pembicaranya salah seorang motivator terbaik di negri ini, Haryanto Kandani. Beliau juga penulis buku The ACHIEVER . Topik dalam seminar tersebut bertema Becoming High Achiever. Intinya mengajak para peserta untuk menjadi seorang achiever yaitu orang yang ingin &nbsp;mencapai lebih, berprestasi, memiliki impian dan sasaran jelas, berkeinginan kuat utuk maju, mengalahkan kesulitan untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Ironisnya cukup banyak para peserta yang tidak masuk dan lebih memilih di luar ruangan sambil melakukan hal-hal yang tidak mencerminkan seorang achiever. &nbsp;Tidak jauh beda dengan peserta di luar, yang berada dalam ruang seminarpun tidak berlalu menyimak pembicarraan sang motivator terutama yang duduk di baris belakang. Banyak yang &nbsp;asyik &nbsp;dengan BlackBerrynya, asyik berbicara dengan peserta lainnya dan memberikan komentar &nbsp;negatif terhadap topik yang sedang dibicarakan.. Topik yang seharusnya mengugah mereka untuk menjadi lebih baik akhirnya hanya menjadi kata-kata slogan belaka. &nbsp;Sangat disayangkan jika Anda berada di sebuah acara namun hati dan pikiran Anda tidak berada di sana. Sehingga apa yang disampaikan oleh pembicara sehebat apapun tidak akan hnggap di pikiran Anda. Boro-boro menjadi achiever, mereka lebih memilih menjadi pecundang. Itulah pilihan hidup, apa yang ditanam maka itu juga yang akan dituai.&nbsp;</p><p>Menurut Haryanto Kandani ada tujuh karakter yang harus dibangun di dalam diri kita sebagai seorang achiever yaitu:<br />1. <b>Keberanian</b> (<i>Courage</i>). Suatu kualitas pikiran dan tindakan yang memampukan seseorang untuk menghadapi rasa takut.<br />2. <b>Kedisiplinan</b> (<i>Discipline</i>). Kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan bukan hanya pada apa yang ingin dilakukan.<br />3. <b>Kejujuran</b> (<i>Honesty</i>). Suatu keselarasan antara pikiran, perkataan, dan tindakan yang menunjukkan kebenaran.<br />4. <b>Kebaikan</b> (<i>Kindness</i>) . Suatu kualitas dan tindakan yang menunjukkan kepedulian besar kepada orang lain dengan mengorbankan kepentingan diri sendiri.<br />5. <b>Kerendahan Hati</b> (<i>Humility</i>). Suatu sikap hati yang tidak membanggakan diri sendiri melainkan menyadari bahwa semua pencapaian adalah hasil pertolongan Tuhan.<br />6. <b>Ketekunan</b> (<i>Persistent</i>). Suatu upaya terus menerus untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan.<br />7. <b>Kegigihan</b> (<i>Perseverance</i>). Kekuatan untuk bertahan menghadapi berbagai tekanan, situasi sulit dan tantangan masalah.</p><p>Di jaman konseptual ini orang-orang kreatif sajalah yang akan lebih sukses baik secara pribadi maupun corporate. Kreatif berarti menggunakan pikiran kita untuk mendapat lebih banyak lagi yang lebih berguna dalam kehidupan yang semakin keras. Kreativitas dapat mengubah sesuatu yang biasa dan sederhana menjadi sesuatu yang tampak baru dan mengesankan hanya dengan menambahkan beberapa ide yang kreatif. Saya pernah minum es di sebuah warung yang menyajikan "es Jerman" yang berarti es JERuk MANis. &nbsp;Anda tahu Jeniper Lopez ? Nah di &nbsp;daerah Kuningan - Jawa Barat ada seorang yang kreatif membuat sirup dengan nama "Jeniper" yaitu JEruk NIpis PERas. Jika Anda ingat beberapa Tukang Bakso juga menggunakan nama BCA. Mereka bahkan membuat logo BCA yang sama dengan logo bank. Tapi BCA ini adalah singkatan dari Bakso Cak Agus dan ada juga Bakso Ceker Ayam. Itu adalah contoh-contoh kreatif sederhana yang diciptakan oleh orang-orang yang mempunyai usaha skala kecil. Kreativitas dapat menciptakan image tersendiri bagi pembuatnya. &nbsp;</p><p>Untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dalam bekerja atau berbisnis, Anda harus menyediakan waktu untuk berpikir dan menemukan tempat untuk berpikir kreatif. Sebagai penulis, saya mempunyai tempat favorit untuk berpikir, mencari ide dan menulis yaitu &nbsp;saung di halaman rumah. Waktu favorit saya biasanya Sabtu-Minggu atau hari libur, sambil menyeruput secangkir kopi kental, menyaksikan ikan-ikan berenang hilir mudik, mendengar gemericik air kolam, maka ide-ide segarpun bermunculan. Intinya setiap orang harus menyediakan waktu terlebih dahulu, lalu mencari tempat yang bisa membuat Anda secara bebas berpikir kreatif. Yakinlah akan banyak ide yang luar biasa akan muncul.&nbsp;</p><p>Jadi siapkah Anda menjadi lebih kreatif sehingga Anda siap untuk menjadi high achiever sejati?</p><p>Catatan :<br />Tulisan ini adalah salah 1 artikel dari buku karya Timoteus Talip dengan judul ANDA PECUNDANG ??? JANGAN BACA.</p><p>Artikel oleh : <b>Timoteus Talip</b> (Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p><p><br /></p></div> TIDAK BISA KARENA TIDAK BIASA 2011-06-20T07:57:43+00:00 2011-06-20T07:57:43+00:00 /chef-talip/tidak-bisa-karena-tidak-biasa.html <div class="feed-description"><p><p><p><p><p>Baru-baru ini saya melakukan observasi pada pelatihan Teknik Presentasi. Banyak hal-hal menarik yang terjadi dan dapat dijadikan pembelajaran. Yang paling sering terjadi adalah perasaan gugup dari peserta untuk melakukan presentasi, bahkan ada peserta yang tidak bisa makan siang karena stress untuk berbicara di depan umum. Alasan dari peserta adalah mereka TIDAK BISA karena TIDAK BIASA.</p><p>Ya itulah sebuah pemikiran negatif yang menghiasi diri Anda saat disuruh melakukan sesuatu yang berbeda. Saya ingat beberapa tahun lalu, saya paling tersiksa saat membuat materi presentasi. Selain tidak biasa saya juga tidak suka dengan perkomputeran. Karena tugas saya saat itu harus mempresentasikan produk dan progam ke cabang-cabang maka saya perlahan-lahan belajar membuat materi presentasi. Sekarang ilmu tersebut sangat berguna yang saya manfaatkan untuk membuat materi presentasi saat saya tampil memberikan motivasi ke beberapa tempat.</p><p>Ada beberapa cara untuk membuat TIDAK BISA menjadi BISA:</p><p>1.Buang jauh-jauh pikiran negatif "tidak bisa karena tidak biasa". Dengan belajar, berlatih, kerja keras pasti akan memberikan hasil terbaik.</p><p>2. Jangan menolak pekerjaan dan tantangan baru yang diberikan . Semua itu awalnya akan sulit, tapi kalau Anda mencoba mengerjakannya pasti akan bisa. Jika Anda menolaknya maka Anda kemungkinan tidak bisa mengatasinya. Mencoba saja tidak, mana mungkin berhasil.</p><p>3. Coba lihat contoh para atlet yang luar biasa. Apakah kepintaran mereka datang dengan tiba-tiba? Tentu tidak, tapi mereka bisa karena biasa melakukannya. Anda bisa belajar dari para atlet tersebut. Dari biasa-biasa karena berlatih keras maka mereka bisa menjadi yang terbaik.</p><p>4. Ingatlah sebuah lagu yang luar biasa "I Believe I Can Fly". Sebuah lagu yang menggugah semangat dan memotivasi Anda untuk bisa melakukan yang terbaik. Simak cuplikan kata-katanya :</p><p>If I can see it, then I can do it</p><p>If I just believe it, there,s nothing to it</p><p>I believe I can fly.....</p><p>Jadi dalam setiap aspek kehidupan, tidak ada sesuatu yang tidak bisa jika kita serius mencoba dan bekerja keras untuk mencapainya, tapi tetap dalam konteks yang masuk akal.</p><p>Artikel oleh : <b>Timoteus Talip</b> (Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></p></p></p></p></div> <div class="feed-description"><p><p><p><p><p>Baru-baru ini saya melakukan observasi pada pelatihan Teknik Presentasi. Banyak hal-hal menarik yang terjadi dan dapat dijadikan pembelajaran. Yang paling sering terjadi adalah perasaan gugup dari peserta untuk melakukan presentasi, bahkan ada peserta yang tidak bisa makan siang karena stress untuk berbicara di depan umum. Alasan dari peserta adalah mereka TIDAK BISA karena TIDAK BIASA.</p><p>Ya itulah sebuah pemikiran negatif yang menghiasi diri Anda saat disuruh melakukan sesuatu yang berbeda. Saya ingat beberapa tahun lalu, saya paling tersiksa saat membuat materi presentasi. Selain tidak biasa saya juga tidak suka dengan perkomputeran. Karena tugas saya saat itu harus mempresentasikan produk dan progam ke cabang-cabang maka saya perlahan-lahan belajar membuat materi presentasi. Sekarang ilmu tersebut sangat berguna yang saya manfaatkan untuk membuat materi presentasi saat saya tampil memberikan motivasi ke beberapa tempat.</p><p>Ada beberapa cara untuk membuat TIDAK BISA menjadi BISA:</p><p>1.Buang jauh-jauh pikiran negatif "tidak bisa karena tidak biasa". Dengan belajar, berlatih, kerja keras pasti akan memberikan hasil terbaik.</p><p>2. Jangan menolak pekerjaan dan tantangan baru yang diberikan . Semua itu awalnya akan sulit, tapi kalau Anda mencoba mengerjakannya pasti akan bisa. Jika Anda menolaknya maka Anda kemungkinan tidak bisa mengatasinya. Mencoba saja tidak, mana mungkin berhasil.</p><p>3. Coba lihat contoh para atlet yang luar biasa. Apakah kepintaran mereka datang dengan tiba-tiba? Tentu tidak, tapi mereka bisa karena biasa melakukannya. Anda bisa belajar dari para atlet tersebut. Dari biasa-biasa karena berlatih keras maka mereka bisa menjadi yang terbaik.</p><p>4. Ingatlah sebuah lagu yang luar biasa "I Believe I Can Fly". Sebuah lagu yang menggugah semangat dan memotivasi Anda untuk bisa melakukan yang terbaik. Simak cuplikan kata-katanya :</p><p>If I can see it, then I can do it</p><p>If I just believe it, there,s nothing to it</p><p>I believe I can fly.....</p><p>Jadi dalam setiap aspek kehidupan, tidak ada sesuatu yang tidak bisa jika kita serius mencoba dan bekerja keras untuk mencapainya, tapi tetap dalam konteks yang masuk akal.</p><p>Artikel oleh : <b>Timoteus Talip</b> (Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></p></p></p></p></div> SALAH JALAN ..... BERBAHAYA 2011-05-25T07:48:53+00:00 2011-05-25T07:48:53+00:00 /chef-talip/salah-jalan-berbahaya.html <div class="feed-description"><p>Senin sore saat hujan deras mengguyur Jakarta. Seperti biasa jalanan macet dimana-mana. Jam 17.25 saya pulang, tentu saja dengan team 3 in 1, melalui jalan Sudirman yang begitu macet. Jarak dari Menara BCA sampai Kampus Atmajaya yang biasanya hanya 20 menit, terpaksa saya tempuh selama 50 menit. Saking stres dan kesal, maka saya kurang konsentrasi. Seharusnya saya mengikuti jalan memutar jembatan Semanggi untuk masuk pintu tol&nbsp; Senayan . Tapi saya salah belok sehingga masuk ke Jalan Gatot Subroto yang macet total. Mobil tidak bisa berbalik dan terpaksa saya mengikuti jalur yang pamer paha ( padat merayap tanpa harapan). Mau marah, kesal, menyesal, juga tidak bisa menolong. Akhirnya setelah merayap selama 1 jam, saya bisa memutar balik dan masuk jalan tol Kuningan 1 . Walaupun di jalan tol, yang namanya macet terus saja menemaniku. Setelah berjuang selama 3 jam 15 menit akhirnya penderitaan saya berakhir.&nbsp; <br /><br />Dalam kehidupan kita, kadangkala kita juga salah melangkah atau salah mengambil jalan. Mungkin Anda ingat saat kuliah, jurusan apa yang Anda ambil? Apakah setelah lulus kuliah, ilmu tersebut Anda pergunakan di pekerjaan? Ada seorang teman yang lulusan Fakultas Arsitek Universitas Tarumanagara tapi bekerja di bank. Memang kesannya salah jalan, tapi masih bisa diterima. Namun ada kalanya salah langkah yang berakibat fatal, misalnya salah mengambil keputusan penting di dalam pekerjaan. Salah memprediksi target penjualan, salah memperhitungkan biaya sehingga akhirnya merugikan perusahaan. Mungkin pula Anda seorang introvert dan pendiam tetapi disuruh melakukan pekerjaan pemasaran. Itu semua dapat dikategorikan salah jalan. Jika Anda telah salah jalan maka akan sulit untuk kembali. Perlu perjuangan yang berat dan mungkin lama. Jadi berhati-hatilah dalam mengambil keputusan agar Anda tidak salah langkah.<br /><br />Teringat akan cerita seorang teman yang mengatakan dia mohon doanya agar tidak salah memilih pasangan hidup. Karena jika sudah memilih, apapun resikonya harus ditanggung dan tidak bisa tukar tambah.<br /><br />Saya yakin Anda tidak ingin salah jalan atau salah melangkah kan ?</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> <div class="feed-description"><p>Senin sore saat hujan deras mengguyur Jakarta. Seperti biasa jalanan macet dimana-mana. Jam 17.25 saya pulang, tentu saja dengan team 3 in 1, melalui jalan Sudirman yang begitu macet. Jarak dari Menara BCA sampai Kampus Atmajaya yang biasanya hanya 20 menit, terpaksa saya tempuh selama 50 menit. Saking stres dan kesal, maka saya kurang konsentrasi. Seharusnya saya mengikuti jalan memutar jembatan Semanggi untuk masuk pintu tol&nbsp; Senayan . Tapi saya salah belok sehingga masuk ke Jalan Gatot Subroto yang macet total. Mobil tidak bisa berbalik dan terpaksa saya mengikuti jalur yang pamer paha ( padat merayap tanpa harapan). Mau marah, kesal, menyesal, juga tidak bisa menolong. Akhirnya setelah merayap selama 1 jam, saya bisa memutar balik dan masuk jalan tol Kuningan 1 . Walaupun di jalan tol, yang namanya macet terus saja menemaniku. Setelah berjuang selama 3 jam 15 menit akhirnya penderitaan saya berakhir.&nbsp; <br /><br />Dalam kehidupan kita, kadangkala kita juga salah melangkah atau salah mengambil jalan. Mungkin Anda ingat saat kuliah, jurusan apa yang Anda ambil? Apakah setelah lulus kuliah, ilmu tersebut Anda pergunakan di pekerjaan? Ada seorang teman yang lulusan Fakultas Arsitek Universitas Tarumanagara tapi bekerja di bank. Memang kesannya salah jalan, tapi masih bisa diterima. Namun ada kalanya salah langkah yang berakibat fatal, misalnya salah mengambil keputusan penting di dalam pekerjaan. Salah memprediksi target penjualan, salah memperhitungkan biaya sehingga akhirnya merugikan perusahaan. Mungkin pula Anda seorang introvert dan pendiam tetapi disuruh melakukan pekerjaan pemasaran. Itu semua dapat dikategorikan salah jalan. Jika Anda telah salah jalan maka akan sulit untuk kembali. Perlu perjuangan yang berat dan mungkin lama. Jadi berhati-hatilah dalam mengambil keputusan agar Anda tidak salah langkah.<br /><br />Teringat akan cerita seorang teman yang mengatakan dia mohon doanya agar tidak salah memilih pasangan hidup. Karena jika sudah memilih, apapun resikonya harus ditanggung dan tidak bisa tukar tambah.<br /><br />Saya yakin Anda tidak ingin salah jalan atau salah melangkah kan ?</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> NILAI TAWAR YANG HARUS DIMILIKI 2011-05-20T09:24:59+00:00 2011-05-20T09:24:59+00:00 /chef-talip/nilai-tawar-yang-harus-dimiliki.html <div class="feed-description"><p>Akhir-akhir ini saya senang berbicara mengenai nilai tawar kepada teman-teman. Nilai tawar adalah nilai kita dibandingkan terhadap orang lain. Jika nilai tawar kita lebih tinggi maka kita akan menang selangkah. Namun ada kalanya seharusnya nilai tawar kita yang lebih besar dari orang lain, tapi kenyataannya malah terbalik. Contoh sederhana saya alami saat pulang kerja. Untuk menghadapi 3 in 1 maka saya mengajak 2 orang teman kantor&nbsp; untuk ikut mobil saya sebagai joki "eksklusif". Masalahnya jika 2 orang teman tersebut masih ada pekerjaan yang belum selesai, maka saya harus menunggunya. Padahal&nbsp; saya yang mempunyai mobil. Dari cerita tersebut nilai tawar 2 orang teman lebih tinggi dari saya. Saya yang membutuhkan mereka sehingga saya yang harus mengalah. Bagaimana caranya saya meningkatkan nilai tawar agar jika mereka belum selesai, saya tidak harus menunggu. Ada 4 cara yang bisa saya lakukan:<br /><br />1.Menggunakan jasa joki. Resikonya harus membayar, mobil menjadi agak kotor, kemungkinan terjadi pencurian bisa terjadi dan kemungkinan ditilang polisi saat menurunkan joki di pintu tol.<br />2. Melalui jalan tikus atau jalan alternatif untuk menghindari 3 in 1. Resikonya macet dan banyak kendala karena jalan relatif sempit.<br />3. Pulang di atas jam 19.00. Resikonya agak macet karena banyak orang yang pulang jam 19.00 dan tiba di rumah juga semakin malam.<br />4. Mengerjakan pekerjaan, membaca atau hal-hal lain sambil menunggu jam 19.00.<br /><br />Memang menaikkan nilai tawar tidaklah mudah karena banyak rintangan yang harus di terima. Tapi jika kita serius mengerjakannya maka sedikit demi sedikit nilai tawar kita akan bertambah.&nbsp; Contoh lain adalah tentang sebuah agency yang berhasil mengerjakan majalah internal sebuah Bank Besar. Saat itu nilai tawarnya masih rendah sehingga "agak mudah diatur". Setelah mengerjakan majalah internal Bank Besar, agency tersebut melakukan penawaran proposal ke berbagai perusahaan dengan membawa referensi dan&nbsp; majalah internal tersebut sebagai bukti. Akhirnya beberapa perusahaan menggunakan jasa agency tersebut karena nilai tawarnya meningkat setelah mengerjakan majalah internal Bank Besar. <br /><br />Saya sendiri mencoba membuat nilai tawar lebih baik dengan aktif menulis di blog, menulis di majalah internal perusahaan, menulis artikel di www.motivatorindonesia.com, menjadi instruktur&nbsp; di training center dan berbagai kegiatan positif lainnya.<br /><br />Bagaimana dengan Anda ? Coba renungkan dan pikirkan apa saja nilai tawar yang bisa Anda tingkatkan agar kesuksesan menghampiri Anda.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> <div class="feed-description"><p>Akhir-akhir ini saya senang berbicara mengenai nilai tawar kepada teman-teman. Nilai tawar adalah nilai kita dibandingkan terhadap orang lain. Jika nilai tawar kita lebih tinggi maka kita akan menang selangkah. Namun ada kalanya seharusnya nilai tawar kita yang lebih besar dari orang lain, tapi kenyataannya malah terbalik. Contoh sederhana saya alami saat pulang kerja. Untuk menghadapi 3 in 1 maka saya mengajak 2 orang teman kantor&nbsp; untuk ikut mobil saya sebagai joki "eksklusif". Masalahnya jika 2 orang teman tersebut masih ada pekerjaan yang belum selesai, maka saya harus menunggunya. Padahal&nbsp; saya yang mempunyai mobil. Dari cerita tersebut nilai tawar 2 orang teman lebih tinggi dari saya. Saya yang membutuhkan mereka sehingga saya yang harus mengalah. Bagaimana caranya saya meningkatkan nilai tawar agar jika mereka belum selesai, saya tidak harus menunggu. Ada 4 cara yang bisa saya lakukan:<br /><br />1.Menggunakan jasa joki. Resikonya harus membayar, mobil menjadi agak kotor, kemungkinan terjadi pencurian bisa terjadi dan kemungkinan ditilang polisi saat menurunkan joki di pintu tol.<br />2. Melalui jalan tikus atau jalan alternatif untuk menghindari 3 in 1. Resikonya macet dan banyak kendala karena jalan relatif sempit.<br />3. Pulang di atas jam 19.00. Resikonya agak macet karena banyak orang yang pulang jam 19.00 dan tiba di rumah juga semakin malam.<br />4. Mengerjakan pekerjaan, membaca atau hal-hal lain sambil menunggu jam 19.00.<br /><br />Memang menaikkan nilai tawar tidaklah mudah karena banyak rintangan yang harus di terima. Tapi jika kita serius mengerjakannya maka sedikit demi sedikit nilai tawar kita akan bertambah.&nbsp; Contoh lain adalah tentang sebuah agency yang berhasil mengerjakan majalah internal sebuah Bank Besar. Saat itu nilai tawarnya masih rendah sehingga "agak mudah diatur". Setelah mengerjakan majalah internal Bank Besar, agency tersebut melakukan penawaran proposal ke berbagai perusahaan dengan membawa referensi dan&nbsp; majalah internal tersebut sebagai bukti. Akhirnya beberapa perusahaan menggunakan jasa agency tersebut karena nilai tawarnya meningkat setelah mengerjakan majalah internal Bank Besar. <br /><br />Saya sendiri mencoba membuat nilai tawar lebih baik dengan aktif menulis di blog, menulis di majalah internal perusahaan, menulis artikel di www.motivatorindonesia.com, menjadi instruktur&nbsp; di training center dan berbagai kegiatan positif lainnya.<br /><br />Bagaimana dengan Anda ? Coba renungkan dan pikirkan apa saja nilai tawar yang bisa Anda tingkatkan agar kesuksesan menghampiri Anda.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> BAGAIMANA MENGHADAPI BOS YANG SUKA MEMBANDING-BANDINGKAN ? 2011-05-20T09:12:46+00:00 2011-05-20T09:12:46+00:00 /chef-talip/bagaimana-menghadapi-bos-yang-suka-membanding-bandingkan.html <div class="feed-description"><p>Dalam kehidupan, sikap tolong menolong adalah perbuatan yang mulia. Namun adakalanya setelah kita menolong orang tersebut, bukannya ucapan terima kasih yang didapat tapi malah mengkritik apa yang telah kita bantu. Contoh dibawah ini yang dialami seorang teman dapat menjadi pelajaran untuk kita semua.<br /><br />Teman tersebut sebut saja D suatu hari diminta membuat materi presentasi oleh bosnya. Ternyata materi presentasi yang dibuatnya kurang bagus dan langsung ditegur sang bos.&nbsp; Begini katanya ," Bagaimana sih kamu, masa buat materinya tidak sebagus T ".<br /><br />D sangat kecewa dan sedih karena kerja kerasnya tidak diakui, bahkan dibanding-bandingkan dengan temannya. Padalah D tahu, kalau bos unit lain selalu membuat sendiri materi presentasinya. Apakah D berani berkata "Bos unit lain tidak pernah menyuruh anak buahnya dan melakukannya sendiri"? <br /><br />Tentu saja D tidak berani karena dia adalah bawahan.<br /><br />Jika D dibanding-bandingkan dengan temannya, apakah sang bos mau juga dibanding-bandingkan dengan bos unit lain? Inilah dinamika kehidupan yang sering terjadi di lingkungan kerja.<br /><br />Sejatinya seorang bos atau pemimpin sudah tidak bisa lagi ketinggalan informasi dan mempunyai berbagai kemampuan dalam mengerjakan banyak hal daripada bawahannya. Namun hal ini tidak dimiliki oleh bosnya D.<br /><br />Sekarang bagaimana kita menghadapi situasi seperti itu?<br /><br />Jika suasana hati bos sedang baik, ajaklah berbicara dan jelaskan kalau setiap orang mempunyai&nbsp; kelebihan dan kekurangan. Mungkin si T lebih jago membuat materi presentasi, namun D lebih pandai dalam hal lain seperti lebih kreatif atau lebih mahir presentasi.<br /><br />Kritik dari sang bos harus ditanggapi&nbsp; D dengan positif agar dapat memacunya lebih tekun untuk mempelajari cara membuat presentasi yang lebih baik. Jika nantinya mahir membuat materi presentasi maka yang akan merasakan manfaatnya adalah D sendiri.<br /><br />Terakhir mungkin bisa mengingatkan kepada sang bos kalau dia mempunyai 2 anak, berasal dari "induk" yang sama. Ke duanya diberi pendidikan yang sama, makanan yang sama, lingkungan yang sama, kasih sayang yang sama, apakah ke dua anak tersebut akan sama pintarnya ? Ada yang sangat cekatan, ada yang lebih lambat. Ada yang teliti ada yang agak berantakan. Ini membuktikan bahwa setiap orang memiliki keunikan, watak, karakter, bakat, ketrampilan, kecerdasan dan kepribadian yang berbeda-beda. Inilah perbedaan universal yang menjadi rahmat bagi masing-masing pribadi.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> <div class="feed-description"><p>Dalam kehidupan, sikap tolong menolong adalah perbuatan yang mulia. Namun adakalanya setelah kita menolong orang tersebut, bukannya ucapan terima kasih yang didapat tapi malah mengkritik apa yang telah kita bantu. Contoh dibawah ini yang dialami seorang teman dapat menjadi pelajaran untuk kita semua.<br /><br />Teman tersebut sebut saja D suatu hari diminta membuat materi presentasi oleh bosnya. Ternyata materi presentasi yang dibuatnya kurang bagus dan langsung ditegur sang bos.&nbsp; Begini katanya ," Bagaimana sih kamu, masa buat materinya tidak sebagus T ".<br /><br />D sangat kecewa dan sedih karena kerja kerasnya tidak diakui, bahkan dibanding-bandingkan dengan temannya. Padalah D tahu, kalau bos unit lain selalu membuat sendiri materi presentasinya. Apakah D berani berkata "Bos unit lain tidak pernah menyuruh anak buahnya dan melakukannya sendiri"? <br /><br />Tentu saja D tidak berani karena dia adalah bawahan.<br /><br />Jika D dibanding-bandingkan dengan temannya, apakah sang bos mau juga dibanding-bandingkan dengan bos unit lain? Inilah dinamika kehidupan yang sering terjadi di lingkungan kerja.<br /><br />Sejatinya seorang bos atau pemimpin sudah tidak bisa lagi ketinggalan informasi dan mempunyai berbagai kemampuan dalam mengerjakan banyak hal daripada bawahannya. Namun hal ini tidak dimiliki oleh bosnya D.<br /><br />Sekarang bagaimana kita menghadapi situasi seperti itu?<br /><br />Jika suasana hati bos sedang baik, ajaklah berbicara dan jelaskan kalau setiap orang mempunyai&nbsp; kelebihan dan kekurangan. Mungkin si T lebih jago membuat materi presentasi, namun D lebih pandai dalam hal lain seperti lebih kreatif atau lebih mahir presentasi.<br /><br />Kritik dari sang bos harus ditanggapi&nbsp; D dengan positif agar dapat memacunya lebih tekun untuk mempelajari cara membuat presentasi yang lebih baik. Jika nantinya mahir membuat materi presentasi maka yang akan merasakan manfaatnya adalah D sendiri.<br /><br />Terakhir mungkin bisa mengingatkan kepada sang bos kalau dia mempunyai 2 anak, berasal dari "induk" yang sama. Ke duanya diberi pendidikan yang sama, makanan yang sama, lingkungan yang sama, kasih sayang yang sama, apakah ke dua anak tersebut akan sama pintarnya ? Ada yang sangat cekatan, ada yang lebih lambat. Ada yang teliti ada yang agak berantakan. Ini membuktikan bahwa setiap orang memiliki keunikan, watak, karakter, bakat, ketrampilan, kecerdasan dan kepribadian yang berbeda-beda. Inilah perbedaan universal yang menjadi rahmat bagi masing-masing pribadi.</p><p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p></div> JEJAK KAKI DI PANTAI 2011-05-16T08:35:33+00:00 2011-05-16T08:35:33+00:00 /chef-talip/jejak-kaki-di-pantai.html <div class="feed-description"><p><img src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-1.jpg" mce_src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-1.jpg" border="0" width="220" align="right" style="padding-left: 13px; border: 0;" mce_style="padding-left: 13px; border: 0;"></p> <p>Hiburan saat berlibur ke pantai tentu tidak lepas dari bermain pasir dan sesekali bermain air laut. Begitu juga yang saya lakukan saat liburan&nbsp; ke Anyer beberapa waktu lalu. Pagi hari saya dan putri tercinta, Odetta sudah asyik bercengkeraman. Odetta tampak asyik berlari-lari di pantai dan meninggalkan jejak kaki di atas pasir. Namun beberapa detik kemudian, datanglah ombak menyapu jejak kaki Odetta sehingga hampir tidak terlihat lagi. Beberapa saat kemudian, Odetta kembali berlari-lari lagi dan kembali ombak menghapus jejak kakinya.</p> <h2><span style="color:#003399" mce_style="color:#003399">JEJAK KAKI DI PANTAI</span></h2> <p><img src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-2.jpg" mce_src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-2.jpg" border="0" width="220" align="right" style="padding-left: 13px; border: 0;" mce_style="padding-left: 13px; border: 0;"></p> <p>Mengibaratkan jejak kaki dan ombak di atas, saya ingin mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Ibaratkan jejak kaki di pasir adalah hal-hal negatif yang tidak dapat kita pungkiri sering muncul dalam pikiran kita sehari-hari. Sedangkan ombak adalah kemampuan kita mengatasi atau menghapus pikiran negatif tersebut.</p> <p>Dalam kehidupan sehari-hari sering kali pikiran kita disinggahi hal-hal negatif yang pangkal masalahnya adalah ketidakmampuan kita melakukan hal-hal yang telah berhasil dilakukan orang lain.Melihat keberhasilan orang lain, manusia cenderung iri lalu berkomentar miring. Orang-orang seperti ini ingin sukses gampang tanpa berjerih payah, dalam waktu singkat. Saat itulah kita memerlukan "ombak" untuk menghapus pikiran negatif tersebut. Kita coba melihat kenapa orang tersebut bisa sukses. Apakah kesuksesan itu datang dengan tiba-tiba ? Jawabnya tentu tidak.</p> <p>Mahalnya pengorbanan, kerja keras, semangat, disiplin, dan kesusahan harus mereka bayar. Jika Anda tidak menghadirkan "ombak" dalam kehidupan Anda, maka semua hal negatif tentu akan terus berada di dalam pikiran Anda, dan itu akan membuat Anda tidak bisa maju, tidak akan mempunyai mental positif thinking. Menurut Hingdranata Nikolay jika begitu bangun pagi, pikiran Anda diisi dengan berbagai sampah, jejali lagi sepanjang hari Anda dengan berbagai sampah, maka Andapun akan memikirkan dan berperilaku sampah. Karena Anda memasukkan sampah, keluarnya sampah. Loyolah Anda. Sesuai dengan singkatan GIGOLO, " Garbage In, Garbage Out, Loyo ".&nbsp; Solusinya maka Anda harus membanjiri pikiran Anda dengan berbagai hal bermanfaat setiap hari. Isi pikiran Anda dengan hal-hal membahagiakan, memberi energi dan antusiasme untuk mencapai apa yang Anda inginkan.<br />Untuk meningkatkan sikap positif ada beberapa hal yang dapat dilakukan:</p> <ul> <li>Anda harus memberi "makan" pikiran Anda secara teratur dengan bacaan yang baik dan dapat membangkitkan sikap positif. Selain itu Anda juga harus jeli memilih tontonan yang dapat menambah pengetahuan. </li> <li>Mulailah mencoba membuat target harian yang dapat dicapai. Pencapaian-pencapaian sederhana yang positif akan membantu Anda mengembangkan pola berpikir positif.</li> <li>Mungkin Anda pernah mendapat penghargaan atas prestasi Anda? Moment kemenangan tersebut dapat Anda abadikan di bingkai foto, di jadikan profile picture BlackBerry atau di pasang di dinding rumah. Semua untuk mengingatkan Anda untuk terus mengulang prestasi tersebut sehingga pikiran positif&nbsp; akan memenuhi hari-hari Anda.</li> </ul> <p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p> <p><br /></p></div> <div class="feed-description"><p><img src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-1.jpg" mce_src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-1.jpg" border="0" width="220" align="right" style="padding-left: 13px; border: 0;" mce_style="padding-left: 13px; border: 0;"></p> <p>Hiburan saat berlibur ke pantai tentu tidak lepas dari bermain pasir dan sesekali bermain air laut. Begitu juga yang saya lakukan saat liburan&nbsp; ke Anyer beberapa waktu lalu. Pagi hari saya dan putri tercinta, Odetta sudah asyik bercengkeraman. Odetta tampak asyik berlari-lari di pantai dan meninggalkan jejak kaki di atas pasir. Namun beberapa detik kemudian, datanglah ombak menyapu jejak kaki Odetta sehingga hampir tidak terlihat lagi. Beberapa saat kemudian, Odetta kembali berlari-lari lagi dan kembali ombak menghapus jejak kakinya.</p> <h2><span style="color:#003399" mce_style="color:#003399">JEJAK KAKI DI PANTAI</span></h2> <p><img src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-2.jpg" mce_src="/images/stories/artikel-motivasi-jejak-kaki-di-pantai-2.jpg" border="0" width="220" align="right" style="padding-left: 13px; border: 0;" mce_style="padding-left: 13px; border: 0;"></p> <p>Mengibaratkan jejak kaki dan ombak di atas, saya ingin mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Ibaratkan jejak kaki di pasir adalah hal-hal negatif yang tidak dapat kita pungkiri sering muncul dalam pikiran kita sehari-hari. Sedangkan ombak adalah kemampuan kita mengatasi atau menghapus pikiran negatif tersebut.</p> <p>Dalam kehidupan sehari-hari sering kali pikiran kita disinggahi hal-hal negatif yang pangkal masalahnya adalah ketidakmampuan kita melakukan hal-hal yang telah berhasil dilakukan orang lain.Melihat keberhasilan orang lain, manusia cenderung iri lalu berkomentar miring. Orang-orang seperti ini ingin sukses gampang tanpa berjerih payah, dalam waktu singkat. Saat itulah kita memerlukan "ombak" untuk menghapus pikiran negatif tersebut. Kita coba melihat kenapa orang tersebut bisa sukses. Apakah kesuksesan itu datang dengan tiba-tiba ? Jawabnya tentu tidak.</p> <p>Mahalnya pengorbanan, kerja keras, semangat, disiplin, dan kesusahan harus mereka bayar. Jika Anda tidak menghadirkan "ombak" dalam kehidupan Anda, maka semua hal negatif tentu akan terus berada di dalam pikiran Anda, dan itu akan membuat Anda tidak bisa maju, tidak akan mempunyai mental positif thinking. Menurut Hingdranata Nikolay jika begitu bangun pagi, pikiran Anda diisi dengan berbagai sampah, jejali lagi sepanjang hari Anda dengan berbagai sampah, maka Andapun akan memikirkan dan berperilaku sampah. Karena Anda memasukkan sampah, keluarnya sampah. Loyolah Anda. Sesuai dengan singkatan GIGOLO, " Garbage In, Garbage Out, Loyo ".&nbsp; Solusinya maka Anda harus membanjiri pikiran Anda dengan berbagai hal bermanfaat setiap hari. Isi pikiran Anda dengan hal-hal membahagiakan, memberi energi dan antusiasme untuk mencapai apa yang Anda inginkan.<br />Untuk meningkatkan sikap positif ada beberapa hal yang dapat dilakukan:</p> <ul> <li>Anda harus memberi "makan" pikiran Anda secara teratur dengan bacaan yang baik dan dapat membangkitkan sikap positif. Selain itu Anda juga harus jeli memilih tontonan yang dapat menambah pengetahuan. </li> <li>Mulailah mencoba membuat target harian yang dapat dicapai. Pencapaian-pencapaian sederhana yang positif akan membantu Anda mengembangkan pola berpikir positif.</li> <li>Mungkin Anda pernah mendapat penghargaan atas prestasi Anda? Moment kemenangan tersebut dapat Anda abadikan di bingkai foto, di jadikan profile picture BlackBerry atau di pasang di dinding rumah. Semua untuk mengingatkan Anda untuk terus mengulang prestasi tersebut sehingga pikiran positif&nbsp; akan memenuhi hari-hari Anda.</li> </ul> <p>Artikel oleh :&nbsp;<b>Timoteus Talip</b>&nbsp;(Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! Jangan baca, www.timoteustalip.com)</p> <p><br /></p></div>